Ketua DPRD, Hj. Renie Rahayu Fauzi: Fatayat NU Berperan Penting dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
JABARONLINE.COM– Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Hj. Renie Rahayu Fauzi, menghadiri kegiatan Seri Monitoring dan Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Fatayat NU Kabupaten Bandung di Gedung SLRT, Kabupaten Bandung, pada Rabu (23/01/2025).
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan apresiasi atas kontribusi Fatayat dalam membantu masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta tamu undangan lainnya.
Hj. Renie dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya terhadap Fatayat dan mengaku merasa menjadi bagian dari organisasi tersebut. "Saya merasa bahwa saya adalah bagian dari Fatayat sendiri," ujarnya di hadapan para peserta.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya Fatayat telah berkunjung ke kantornya untuk berdiskusi mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dinilai sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan.
"Alhamdulillah, hari ini saya sudah bertemu dengan para kader Fatayat. Apa yang mereka lakukan terkait Program JKN sangat membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi masyarakat miskin," tutur Hj. Renie.
Beliau menekankan pentingnya peran Fatayat dalam menangani berbagai permasalahan, baik terkait pendataan maupun pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Masyarakat, terutama yang kurang mampu, kini bisa lebih terlayani dengan baik berkat peran para kader Fatayat," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Hj. Renie juga menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti Disdukcapil, Dinkes, dan Dinsos, untuk memastikan para kader Fatayat mendapatkan perhatian yang layak dari Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Intinya, pemerintah sangat terbantu oleh Fatayat. Saya berharap 31 perwakilan kader Fatayat dari seluruh Kabupaten Bandung mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah,” ungkapnya.
Terkait permasalahan tunggakan iuran BPJS yang masih menjadi kendala, Hj. Renie menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih dalam tahap pembahasan dengan instansi terkait.
"Saat ini permasalahan tunggakan BPJS masih dalam proses pembahasan. Saya belum bertemu dengan pihak BPJS, tetapi saya berharap segera ada solusi terbaik untuk permasalahan ini," ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa program JKN tidak dihentikan, melainkan terdapat jeda waktu dalam prosesnya. "Bukan tidak dilanjutkan, tetapi ada jeda waktu yang diperlukan dalam pelaksanaannya. Fatayat telah berperan besar dalam membantu masyarakat Kabupaten Bandung mengatasi persoalan ini," kata Hj. Renie.
Dalam aspek penganggaran, DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk mendukung Program JKN. "Kami akan mengalokasikan anggaran untuk JKN dalam perubahan anggaran daerah ke depan, sehingga masyarakat Kabupaten Bandung dapat terus menikmati layanan kesehatan yang berkualitas," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kader Fatayat dan perangkat desa dalam melakukan pendataan yang akurat untuk mengurangi tunggakan iuran BPJS. "Para kader harus mampu berkolaborasi dengan perangkat desa agar data yang diperoleh benar-benar valid dan akurat," jelasnya.
Mengakhiri sambutannya, Hj. Renie menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Fatayat atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjalankan program-program sosial untuk masyarakat.
"Kami sangat menghargai kinerja Fatayat dan siap mendukung setiap program yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung," pungkasnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi berbagai elemen masyarakat dan pemerintah untuk terus bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kesehatan yang berkelanjutan.***