Fasilitas Publik Inklusif, Misi Besar Kang DS untuk Kabupaten Bandung
JABARONLINE.COM-- Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menegaskan pentingnya membangun lingkungan yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
Ia telah menginstruksikan agar kantor pemerintahan, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten, termasuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, dirancang dengan memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas.
Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti alun-alun, taman, ruang terbuka hijau, dan sarana publik lainnya juga diwajibkan memenuhi standar aksesibilitas.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh fasilitas umum dan kantor pemerintahan di Kabupaten Bandung dapat diakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas. Mulai tahun 2025, seluruh fasilitas tersebut harus ramah bagi mereka," kata Kang DS saat memaparkan rencana kerja Dinas Sosial, Selasa (14/1/2025).
Komitmen ini, menurut Kang DS, adalah bentuk nyata keberpihakan Pemerintah Kabupaten Bandung terhadap penyandang disabilitas. Kebijakan ini juga merupakan bagian dari visi-misi Bedas Jilid 2.
"Semua warga, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pelayanan yang layak. Ini adalah wujud perhatian dan kepedulian kita terhadap penyandang disabilitas," ujarnya.
Memberdayakan Disabilitas dan Kelompok Rentan
Kang DS juga menekankan pentingnya aksesibilitas agar penyandang disabilitas bisa berkontribusi aktif dalam masyarakat, termasuk di bidang pembangunan. Ia bahkan berencana memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha melalui program Kelompok Usaha Bersama (Kube).
"Kami akan memberikan pelatihan kepada mereka, mempersiapkan keterampilan, dan mengarahkan ke Kube agar lebih berdaya. Modal usaha juga akan kami fasilitasi," ungkapnya.
Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada kelompok lansia terlantar. Kang DS berkomitmen untuk memastikan mereka mendapatkan santunan rutin dan bantuan pangan.
"Kita semua berdosa jika ada lansia yang tidak makan. Dinas Sosial harus proaktif memastikan kebutuhan mereka terpenuhi," tegasnya.
Meningkatkan Kesejahteraan Kelompok Rentan
Bupati Dadang Supriatna juga memiliki program khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan perempuan rentan. Program ini mencakup pelatihan keterampilan seperti tata rias, pemberdayaan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), hingga pengelolaan dana bonus kinerja untuk mendukung program tersebut.
"Kita ingin melatih mereka agar mampu mandiri. Namun, pendataan harus jelas dan akurat agar bantuan tepat sasaran," tambahnya.
Melalui berbagai program dan kebijakan inovatif ini, Kang DS berharap kualitas hidup penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Kabupaten Bandung dapat terus meningkat. ***