Bupati Dadang Supriatna Langsung Instruksikan Dinsos Ganti Bantuan Tak Layak!
JABARONLINE.COM - Suasana haru bercampur amarah menyelimuti beberapa wilayah di Kabupaten Bandung. Bukan karena bencana alam, melainkan karena rasa kecewa dan kemarahan yang membuncah di hati para penerima bantuan.
Mereka yang seharusnya mendapatkan bantuan beras untuk meringankan beban hidup, justru menerima bantuan yang tidak layak konsumsi. Benih-benih keraguan pun tertanam, apakah bantuan ini benar-benar untuk membantu mereka yang membutuhkan?
"Ini bukan beras, ini kecewaan!" teriak seorang warga penerima bantuan, menunjukkan beras bantuan yang tak layak konsumsi. Raut wajahnya menunjukkan amarah dan kekecewaan yang mendalam. "Bagaimana kami bisa makan beras seperti ini" ujarnya dengan nada tinggi.
"Saya sudah bertahun-tahun hidup pas-pasan. Harapan saya, bantuan ini bisa sedikit meringankan beban hidup saya. Tapi, ini malah membuat saya semakin kecewa," kata seorang ibu rumah tangga lainnya, matanya berkaca-kaca.
Menanggapi situasi ini, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, langsung menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung untuk bertindak cepat. "Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Bantuan ini seharusnya menjadi solusi, bukan malah menambah beban masyarakat," ujar Dadang dengan nada tegas.
Kepala Dinsos Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, dengan nada menyesal menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas insiden ini. "Kami akui ada kesalahan dari kami. Seharusnya kami melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum bantuan disalurkan kepada masyarakat," ujar Tisna, dalam keterangan persnya, Senin (9/9/2024).
"Kami memahami bahwa bantuan ini sangat penting bagi para KPM untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Oleh karena itu, kami merasa sangat prihatin dan bertanggung jawab atas insiden ini," tambahnya.
Dinsos Kabupaten Bandung tidak hanya meminta maaf, tetapi juga langsung bertindak. Mereka telah memanggil dan menegur pihak penyedia bantuan beras. "Kami telah melakukan pemanggilan dan teguran kepada pihak penyedia. Mereka telah menyatakan kesediaan untuk mengganti seluruh beras yang tidak layak konsumsi," jelas Tisna.
Tak hanya itu, Dinsos juga langsung menarik seluruh beras yang telah disalurkan kepada masyarakat dan telah melakukan penggantian dengan beras yang layak konsumsi. Dari 13 kecamatan yang sudah menerima pendistribusian beras, Dinsos telah menarik 293 karung beras yang tidak laik konsumsi dari total 2.263 karung yang telah disalurkan.
"Kami akan terus menelusuri melalui mitra kerja Dinas Sosial untuk melakukan pengecekan jika masih ada penerima yang komplain, maka akan terus dilayani. Kami akan melakukan penggantian beras mulai hari ini," tutur Tisna.
Dinsos Kabupaten Bandung juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan evaluasi dalam proses penyaluran bantuan di masa depan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Kami akan memperkuat sistem monitoring dan evaluasi, melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan untuk memastikan bantuan yang diberikan kepada masyarakat benar-benar tepat sasaran, tepat jenis, dan tepat kualitas," ungkap Tisna.
Tisna juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan atensi terhadap permasalahan ini. "Sekali lagi atas peristiwa ini, kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya para KPM penerima bantuan ini. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan," tambahnya. ***