Dari Gedung PCNU Kabupaten Bandung, Ide Program Insentif Guru Ngaji Kang DS Terlahir
JABARONLINE.COM- Gedung PCNU (Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama) Kabupaten Bandung memiliki kenangan mendalam bagi Calon Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna. Dapat dikatakan, gedung milik warga Nahdhiyin itu merupakan bagian dari sejarah Dadang Supriatna ketika menjadi Bupati Bandung.
Setiap kali bercerita tentang kenangan masa awal perjuangannya menjadi Bupati Bandung, selalu membuat Calon Bupati Bandung nomor 2 Dadang Supriatna merasa terharu. Namun ia kerap berusaha menahan untuk tidak bersedih, apalagi menangis di tengah forum.
Terlebih ketika ia memasuki lagi Gedung Sekretariat Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung di Jl. Laswi Kecamatan Ciparay, untuk bersilaturahmi dengan ustaz dan ustazah yang tergabung dalam Forum Bela DS Kecamatan Ciparay, Kamis (17/10/2024).
"Di Kantor PCNU Kabupaten Bandung ini, saya dipanggil Ketua Tanfidziyah PCNU Kiai Asep Jamaludin almarhum. Saya ditanya oleh beliau. Cik Kang DS, apa niatan maksud mencalonkan diri jadi Bupati Bandung," kenang Cabup Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini saat ditanyai almarhum Kiai Asep.
"Saya ingin jadi bupati karena ingin memuliakan para ulama. Kedua, saya ingin menjadi bupati karena ingin masuk surga dengan menjadi 'imamun 'adilun, pemimpin yang adil," jawab Kang DS kepada Kiai Asep waktu itu.
Sebab menurut Kang DS, mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa tegaknya suatu negara sehingga menjadi "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur" itu ditopang empat pilar. Di antaranya ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, dermawannya para aghniya atau orang kaya, dan doanya para fakir miskin.
Bagaimana caranya untuk memuliakan para ulama itu? Dengan memberikan kesejahteraaan kepada para guru ngaji berupa bisyaroh atau insentif guru ngaji. Program insentif bagi guru ngaji ini kemudian menjadi program unggulan Kang DS dan diakui keberhasilannya hingga tingkat nasional.
Pasalnya, Kang DS yang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 109 miliar per tahun untuk insentif bagi para guru ngaji se-Kabupaten Bandung, kemudian diakui menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang memberikan insentif bagi 18 ribuan guru ngaji dengan anggaran yang juga terbesar di Indonesia.
"Ini murni, original hasil pemikiran saya program insentif guru ngaji itu. Ada asbabun nuzul-nya (latar belakang) dan bukan ide dari pihak lain yang mengklaim," tandas Kang DS.
Gagasan program insentif guru ngaji ini lahir didasarkan pada pengalaman Kang DS saat ia menjadi Kepala Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang. Ketika itu, ada seorang ustadz di desanya yang mengajar ngaji, suatu ketika jatuh sakit dan tidak bisa berobat ke rumah sakit karena tidak punya uang.
Kang DS sendiri lah yang mengantar ustadz tersebut ke RSHS untuk mendapat perawatan intensif. Namun setelah sembuh masalah lain muncul. Ustadz tersebut tidak bisa pulang karena tidak bisa membayar biaya perawatan rumah sakit.
"Saat itu saya bayar semua biaya pengobatannya dan alhamdulillah ustadz tersebut bisa pulang. Kala itu sambil nyetir mobil, saya bergumam, andai saja suatu saat saya bisa jadi Bupati Bandung, bukan satu Tegalluar saja, tapi saya ingin jamin kesejahteraan para ustadz se-Kabupaten Bandung," ungkap Kang DS menceritakan kisah asbabun nuzul lahirnya program insentif guru ngaji.
"Ini cerita nyata, bukan ngarang. Pengalaman saya langsung. Jadi dari situ ketika tahun 2020 saya ditakdirkan jadi Bupati, saya wujudkan keinginan saya yang ingin memuliakan para ulama. Alhamdulillah bisa tercapai," tambah Kang DS sambil berkaca-kaca.
Singkat cerita, mendengar penjelasan Kang DS, almarhum Kiai Asep Jamaludin waktu itu pun langsung mendukung Kang DS untuk maju sebagai calon Bupati Bandung di Pilkada 2020, meski waktu itu Kang DS sendiri belum punya partai yang mengusungnya karena Partai Golkar mengusung non kader yang tak lain, istri bupati petahana kala itu.
Dengan bantuan PCNU, Kang DS pun diajukan sebagai Cabup Bandung dari PKB, yang saat itu masih diketuai H Cucun Ahmad Syamsurijal. Sampai akhirnya PKB mendapat koalisi bersama Nasdem, Demokrat, dan PKS, yang mengantarkan Kang DS menjadi Bupati Bandung periode pertama.
Setelah dilantik, Bupati Bandung Dadang Supriatna pun merealisasikan janji politiknya dengan menggelontorkan anggaran Rp109 miliar per tahun untuk program insentif guru ngaji.
Tak hanya itu, Kang DS juga memberikan fasilitas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis, yang menjamin biaya kesehatan dan kecelakaan bagi para guru ngaji se-Kabupaten Bandung.
"Nanti di periode kedua, akan saya tambah lagi manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu dengan menambah Jaminan Hari Tua," kata Kang DS disambut tepuk tangan meriah hadirin yang hadir.
Di setiap akhir acara, Kang DS pun tak pernah lupa mengajak para pendukungnya untuk mendoakan pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Bandung Dadang Supriatna-Ali Syakieb memenangkan Pilkada 27 November 2024 dan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung terus berlanjut bahkan meningkat lagi.***