Elektabilitas Dadang-Ali Unggul dalam Survei Pilkada Kabupaten Bandung

Elektabilitas Dadang-Ali Unggul dalam Survei Pilkada Kabupaten Bandung

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM-- Pasangan calon nomor urut 2, Dadang Supriatna - Ali Syakieb, diprediksi akan meraih kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Bandung yang akan digelar pada 27 November mendatang.

Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) yang menunjukkan elektabilitas pasangan tersebut mencapai 53,4%, unggul atas pasangan calon nomor urut 1, Sahrul Gunawan - Gun Gun Gunawan, yang memperoleh elektabilitas sebesar 44,6% Kamis (21/11/2024). 

Survei yang dilakukan pada tanggal 5-10 November 2024 menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling dengan melibatkan 1200 responden secara acak dan margin of error plus minus 2,9%.

Keunggulan Dadang-Ali dalam Dukungan Militan

Keunggulan Dadang-Ali tidak hanya terlihat dari elektabilitas, tetapi juga dari tingkat dukungan militan (strong supporters). Sebanyak 36,7% responden menyatakan pilihan mereka sudah mantap kepada pasangan Dadang-Ali, sementara dukungan militan terhadap Sahrul-Gun Gun hanya mencapai 30,7%. Angka ini menunjukkan penurunan dari survei sebelumnya, di mana dukungan militan terhadap Sahrul-Gun Gun mencapai 34,6% 

Peneliti senior LSI Network Deny JA, M Khotib, menilai bahwa tren penurunan dukungan terhadap Sahrul-Gun Gun menjadi peringatan serius bagi pasangan tersebut. "Calon yang memiliki tren penurunan elektabilitas biasanya cenderung mengalami penurunan lebih lanjut. Dengan Pilkada yang tinggal kurang dari seminggu, akan sulit bagi mereka untuk bangkit kembali," ujar Khotib.

Tantangan bagi Kedua Pasangan: Memenangkan "Lahan Tak Bertuan"

Meskipun Dadang-Ali unggul dalam survei, Khotib mengingatkan bahwa masih ada sekitar 32,6% publik di Kabupaten Bandung yang masuk dalam kategori Soft Supporters. Kategori ini meliputi pemilih yang sudah memilih tetapi bisa berubah pikiran dan mereka yang belum menentukan pilihan sama sekali.

"Angka Soft Supporters sebesar 32,6% ini merupakan 'lahan tak bertuan' yang masih bisa diperebutkan oleh kedua pasangan calon. Siapa yang berhasil meraup dukungan dari kelompok pemilih cair ini, dialah yang berpotensi meraih kemenangan," tegas Khotib.

Keunggulan Dadang-Ali di Berbagai Segmen Demografis

Survei LSI Denny JA juga menunjukkan keunggulan Dadang-Ali di berbagai segmen demografis, mulai dari gender, usia, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, pemilih ormas, dan pemilih partai.

Dadang-Ali unggul di hampir semua kecamatan di Kabupaten Bandung, kecuali di empat kecamatan: Cileunyi, Soreang, Cimaung, dan Cangkuang, di mana Sahrul-Gun Gun memperoleh dukungan lebih tinggi.

Dalam hal dukungan partai, baik Dadang-Ali yang didukung oleh PKB, Gerindra, Nasdem, PDIP, dan partai lainnya, maupun Sahrul-Gun Gun yang didukung oleh Golkar dan PKS, menunjukkan soliditas yang kuat dari para pendukung partai masing-masing.

Money Politik: Ancaman Terhadap Integritas Pilkada

Survei LSI Denny JA juga mengungkap bahwa money politik masih menjadi ancaman serius terhadap integritas Pilkada Kabupaten Bandung. Sebanyak 50,4% responden menyatakan bahwa money politik adalah hal yang wajar.

Khotib menekankan bahwa angka ini cukup besar dan dapat dimanfaatkan oleh kandidat yang memiliki modal besar. "Ini menjadi kabar baik bagi kandidat yang memiliki modal besar, dan kabar buruk bagi kandidat yang memiliki sumber daya terbatas. Namun, perlu diingat bahwa tindakan money politik berisiko terkena sanksi dari Panwaslu," tegasnya.

Peta Elektabilitas Calon Gubernur di Kabupaten Bandung

Survei LSI Denny JA juga meneliti peta elektabilitas calon gubernur di Kabupaten Bandung. Hasilnya, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan unggul telak dengan elektabilitas 77,0%, diikuti oleh Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie (9,6%), Acep Adang Ruhiyat - Gitalis Dwi Natarina (6,3%), dan Jeje Wiradinata - Ronal Surapradja (1,4%).

Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa Dadang-Ali memiliki potensi kemenangan yang lebih besar dalam Pilkada Kabupaten Bandung. Keunggulan mereka terlihat dari elektabilitas, dukungan militan, dan distribusi dukungan di berbagai segmen demografis. Namun, kedua pasangan calon masih harus bersaing untuk merebut dukungan dari kelompok Soft Supporters.

Di sisi lain, money politik masih menjadi ancaman serius terhadap integritas Pilkada. Penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa Pilkada berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Dera RG Author