Bantuan Sembako di Pangalengan Menuai Protes: Kualitas Beras Dipertanyakan, Warga Prihatin

Bantuan Sembako di Pangalengan Menuai Protes: Kualitas Beras Dipertanyakan, Warga Prihatin

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM- Program bantuan sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) miskin ekstrem  berisiko stunting yang dibagikan di Desa Pangalengan untuk ke Desa Desa Se- Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada Senin (02/09/2024) menuai protes dari penerima manfaat. Warga mempertanyakan kualitas beras yang diterima dalam paket bantuan tersebut, yang dinilai tidak layak konsumsi.

Salah seorang penerima bantuan, DT (42), mengungkapkan kekhawatirannya. "Ini beras apa sih? Hitam, bau apek, kayak buat pakan ternak!" ungkapnya. "Gimana mau makan ini? Ngasih semaunya aja ke masyarakat kecil!"

DT, yang merupakan Kepala Keluarga dengan tiga anak, mengaku khawatir dengan kualitas beras tersebut. "Saya takut anak-anak saya sakit kalau makan beras ini," ungkapnya. "Mereka kan masih kecil, butuh makanan yang sehat dan bergizi."

Senada dengan DT, beberapa warga lainnya juga mengeluhkan kualitas beras yang diterima. Mereka mempertanyakan standar kualitas bantuan yang diberikan. "Program bantuan ini harusnya membantu warga, tapi malah bikin prihatin," ujar seorang warga lainnya. "Kualitas berasnya jelek, bagaimana kami bisa makan dengan layak?"


Paket sembako yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial berisi beras 5 kg, 1 liter minyak goreng, 4 susu kaleng instan, 1 kaleng kornet, dan 1 kg gula pasir. Namun, kualitas beras yang dipertanyakan menjadi sorotan utama.

Warga berharap pemerintah memberikan bantuan yang layak konsumsi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. "Ya kami berharap pemerintah memberikan bantuan yang bagus ke masyarakat, apalagi ini untuk masyarakat miskin ekstrem," ujar DT. "Bantuan ini seharusnya membantu kami, bukan malah menambah beban nantinya kalau di konsumsi."

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Namun, protes dan kekhawatiran dari warga menjadi bukti bahwa program bantuan sembako ini perlu dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. ***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Dera RG Author